• Breaking News

    Rabu, 02 April 2014

    TUGAS KELOMPOK REKAYASA DAN OPTIMASI PROSES



    TUGAS RESUME JURNAL
    REKAYASA DAN OPTIMASI PROSES

    Disusun oleh :

    GalibMuttaqin : 105100300111015
    Ayuniartika : 105100701111021
    NoviaAyuSetyaningtyas : 105100307111012
    MagiarsoPermadi : 105100701111032
    Muhammad LutfiAlmerHasan : 105100701111031
    IsmiMunajila : 105100313111006
    Moch.HimaMuchlasin : 105100701111006
    DifaFedira : 105100703111001
    InfandraIrfak Z.R : 105100313111002

    JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
    UNIVERSITAS BRAWIJAYA
    MALANG
    2012

    OPTIMASI KOMPOSISI BAHAN, UKURAN PARTIKEL DAN TEKANAN DALAM PEMBUATAN BRIKET ARANG TONGKOL JAGUNG

    Oleh Lina Lestari, Muliati Dula, La Agusu, Zainudin, Ahmad Maskur, Muh Harun Al Rasyid

    1. Dasar Teori

    Penelitian pembuatan briket dari tongkol jagung menggunakan parameter antara lain komposisi bahan sagu, komposisi lempung, ukuran partikel dan tekanan. Bahan yang digunakan adalah tongkol jagung sebagai bahan utama pembuatan biobriket, sagu dan lempung sebagai perekat. Parameter yang digunakan pada optimasi ini adalah komposisi bahan perekat sagu, komposisi lempung, ukuran partikel dan tekanan. Pemilihan tongkol jagung sebagai bahan baku karena mempunyai kandungan selulosa sekitar 44,9% dan kandungan lignin 33,3%. Tongkol jagung dimungkinkan menjadi alternatif briket arang sebagai sumber energi karena tidak dimanfaatkan dengan baik. Briket arang merupakan arang yang dirubah bentuk, ukuran, dan kerapatannya dengan cara mengepres campuran serbuk arang dengan bahan perekat. Selain bahan baku utama, bahan lain yaitu perekat organik yang dapat menghasilkan abu yang relatif sedikit setelah pembakaran briket, misalnya sagu. Namun, bahan perekat yang digunakan lainyya adalah lempung.

    2. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang dilakukan dengan cara menjemur bahan tongkol jagung di bawah sinar matahari selama dua hari. Kemudian dilakukan proses karbonasi atau pembakaran dengan menggunakan kaleng yang diberi satu lubang pada penutup kaleng di atas tungku selama 80 menit. Setelah menjadi arang, dipotong-potong menjadi bagian yang kecil. Potongan-potongan arang kemudian digerus menjadi serbuk, lalu dilakukan pengayakan dengan variasi ukuran partikel. Selanjutnya pembuatan briket dilakukan dengan 2 jenis bahan yang berbeda, yaitu campuran arang dengan perekat sagu (perbandingan 9:1) dan campuran arang dengan lempung (perbandingan bervariasi). Pengeringan briket dengan menggunakan oven pada suhu 〖60C〗^0 selama 48 jam.

    3. Pembahasan dan Hasil Percobaan dilakukan untuk ukuran partikel 100 mesh, 80 mesh, 70 mesh, 50 mesh, dan 35 mesh. Tekanan yang diberikan menggunakan tekanan 117,78 kg/〖cm〗^2, 94,22 kg/〖cm〗^2, 70,74 kg/〖cm〗^2 untuk masing-masing ukuran partikel (mesh). Pengukuran dilakukan untuk dua jenis bahan briket yaitu arang tongkol dengan sagu dan arang tongkol dengan lempung. Penelitian pada arang tongkol dan sagu untuk mengetahui hasil kadar air, kadar abu, dan kerapatan briket. Semua briket memiliki kadar air sesuai standar briket yaitu < 8%.Sedangkan pada arang tongkol jagung dan lempung dilakukan pengamatan pada kadar air dan kerapatan bahan, untuk komposisi pencampuran bahan juga bervariasi yaitu 3 perlakuan pada perbandingan 4:6, 5:5, dan 6:4. Hasil pada masing-masing perlakukan yang diberikan dapat dilihat pada tabel. Tabel 1.Hasil Pengukuran Kadar Air, Kadar Abu dan Kerapatan Briket dengan Komposisi Massa Arang:Sagu yaitu 9:1 Hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat kalor yang dihasilkan oleh bahan. Perbandingan hasil uji kalor dilakukan pada ukuran partikel 70 mesh, 80 mesh, dan 100 mesh dengan tekanan dan 94,22 kg/〖cm〗^2dan perbandingan bobot kering 9:1. Nilai kalor briket dipengaruhi oleh ukuran partikel, pada ukuran partikel 70 mesh lebih tinggi daripada partikel berukuran 100 mesh yaitu 4687,765 kal/gr. Nilai kalor terendah pada ukuran partikel 100 mesh, sedangkan nilai kalor terbesar diperoleh dari partikel berukuran 80 mesh sebesar 7607,4707 kal/gr. Tabel 2. Kadar Air dan Kerapatan Briket yang Dibuat dengan Arang dan Lempung Bertekanan 94,22 kg/〖cm〗^2. Pengukuran pada briket campuran arang tongkol jagung dengan lempung didasarkan dari dua faktor yaitu komposisi massa arang-lempung dan ukuran partikel (mesh). Pengamatan dilakukan pada ukuran partikel 80 mesh, karena percobaan sebelumnya untuk komposisi briket arang tongkol jagung dan sagu menunjukkan nilai kalor maksimal. Briket dengan ukuran 80 mesh memiliki nilai kalor tertinggi pada komposisi perbandingan bahan 4:6 sebesar 7473,95 kal/gr dengan tekanan yang diberikan sebesar 94,22 kg/〖cm〗^2. Nilai kalor tertinggi kedua yaitu 5387,2309 kal/gr pada perbandingan bahan 6:4 dan terendah pada perbandingan 5:5 senilai 3092,7993 kal/gr.   4. Kesimpulan Hasil terbaik untuk pengujian nilai kalor sebesar 7607,470 kal/gr adalah ukuran partikel 80 mesh dengan tekanan 94,22 kg/〖cm〗^2. Briket ukuran ini memiliki kadar air 2,2492%, kadar abu 5.3042%, dan kerapatan 0,7419 94,22 gr/〖cm〗^3. Sedangkan penelitian pada arang tongkol dan lempung didapatkan hasil terbaik pada ukuran partikel 80 mesh pada komposisi bahan 4:6. Nilai kalor tertinggi didapatkan sebesar 7473,95 kal/gr dan mengandung kadar air 0,8345% dengan kerapatan 1,0450 gr/〖cm〗^3.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel